Rabu, 03 Oktober 2012

In the End, without you


Cast :
-       Kwon Ji Yong
-       Song In Ha as you

Genre : Romance

Rate : all age

Disclamair : inspiration from G-dragon song without you.
***
Love is painful. all the love is painful.
Repeating like a fool. That’s what I always do.
But pain is beautiful. It’s same as you.
Hope turns into disappointment. Wish turns into despair.
As love deepened, pain deepened more. Illusion or expectation that this time, it’ll be different, uh.
eventually, how many years have passed, there is no “forever”.
eventually, We’re not meant to be, become alone again.
barely, barely, barely, I thought I finally found my love.
eventually, eventually, It’s ended again like this. 
My mind is not changed from the very first but my mind is now full of wounds cuz of you.
Cuz of your cold voice, I’m changing, I’m getting cold as well.
It’s hard to get back, between you and me, we are drifting farther and farther apart from each other. It’s hard to go around each other.
So I gave parting to you as a gift and turned my back. I’m falling without you.
Eventually whose fault is it. There’s no love.
Eventually I’m saying goodbye to you. Tired, I’m falling asleep.
barely barely barely, it seems like this is an end between us.
Eventually eventually, we’re becoming strangers. 

Let’s go
I didn’t know at first. I liked the empty place which was hers.
After several days, at last I thanked her.
I didn’t know about myself, didn’t know about the confidence that I could live without you.
tomorrow which is different from today. 1 year, 2 years. regret is getting deeper as much as the pain.

I pray everything will be changed as time goes. 
for you my baby.
***
Cinta. Kata ini sungguh indah. Tetapi kadang bagi sebagian orang mengungkap kata ini saja sulit. Seperti ada sebongkah batu besar yang tersanggkut ditenggorokan. Membuat sulit bernapas dan bertingkah tolol. Itu semua hanya karena satu hal. Cinta.
Tetapi terkadang rasa sakit yang ditimbulkan kata itu sungguh mampu membuat siapa saja jatuh tersungkur. Menangis meratap. Kejadian seperti ini lumprah. Jatuh cinta. Bahagia. Sakit hati. Menderita. Itulah cinta. Satu kata yang bisa menghasilkan banyak rasa. Banyak kejadian. Banyak harapan dan mimpi. Dan juga banyak membuat sayap-sayap impian patah sebelum berterbangan di langit asa.
Seperti sekarang. Hubungan ku dan dia sudah bertahan selama nyaris 4 tahun. Kami lalui seperti air. Beberapa saat tenang menghanyutkan. Beberapa saat beriak mematikan. Itulah yang terjadi sekarang. Jenuh,bosan dengan keadaan. Dia berubah menjadi dingin. Sedingin es. Itu membuatku sakit dan kecewa ? tentu saja. Aku juga punya hati. Punya perasaan. Tapi aku mengerti keadaannya.
Kami berdua sama sibuknya. Sama tergila-gila dengan hal lain. Hingga luput memperhatikan raut kecewa yang terpampang di kening masing-masing. Luput memperhatikan janji-janji yang sudah tercatat manis di kalender masing-masing.
Menunggu mu bukan lagi sebuah keharusan sekarang. Menanti sebuah pesan masuk pun juga bukan lagi sebuah keharusan. Tetapi, mendengar suara mu yang semakin dingin. Membuat ku juga ikut sepertimu. Dingin. Membekukan sisa-sisa asa untukmu.
Tapi,entah mengapa cinta ini. masih tak tersentuh. Masih hangat. Masih bercerita banyak hal. Menyentuh setiap kenangan yang ada. Dan otak merespon nya dengan memutar kenangan manis itu seperti film lambat.
Hahh.. mengapa ini terasa amat menyesakan. Kita belum putus. Belum. Belum ada kesepakatan itu. tapi sungguh memikir itu saja membuatku pusing. Membuatku sesak. Tak enak melakukan apapun. Lagu ku pun semakin sendu. Kemana lagu Kwon Ji Yong membuat semua orang menari dan berteriak histeris karenan girang. Kemana ?
Sekali lagu ku tatap telepon genggam ku yang bernyanyi untuk kesekian kali nya. Nama nya tertera disana lengkap dengan emotion “Love” nya. Song In Ha. Dia gadis ku. Dia telah menjadi bagian hidupku selama sekian tahun. Mengerti benar seperti apa seorang Kwon Ji Yong. Dia lah gadisku. Yang membuatku seperti ini sekarang.
yeobseo..
suara nya yang dingin menjalar jauh hingga kerelung hatiku.
“emm... ada apa ?”
suaraku tak kalah dingin. Menutupi sesaknya dada ku.
oppa tidur?”
“tidak. mengapa?”
serak sudah suara ku. Ku mohon In ha-yaa.. jangan membuatku semakin sesak.
oppa aku letih.”
Aku terdiam. Tiba juga dikalimat itu.
“Aku bosan.”
Aku masih diam. mencernah sekaligus menenangkan jantungku yang berdegup jauh lebih kencang daripada biasanya.
“kita sudah sekian tahun bersama InHa yaa.. jebal..”
ratapku pelan. Pensil yang ku pegang sedari tadi pun jatuh berdemam ke lantai.
“aku letih oppa. Oppa semakin sibuk. Begitu juga aku, oppa. Apakah oppa tidak merasa bosan?”
“tidak. aku tidak bosan”
aku sungguh tidak bosan. Tapi entah mengapa jika mendengar suara dinginnya. Aku repleks saja menjawab seadanya.
“kita lebih baik putus saja..”
kalimat ini, sakti sekali. Seperti ada ribuan semut yang mengigit seluruh tubuhku. Ngilu menusuk. Nyeri.
oppaaa..”
suaranya terdengar bergetar dan melunak. Aku? Sudah jatuh lemas di sofa dari kalimat itu terucap. Nelangsa.
“aku masih mencintaimu InHa ya.. sungguh.. tidak bisakah kita tetep seperti biasa?”
cicitku. Memohon. Permohonan pertamaku padanya.
“.....” kenapa kau tidak lekas menjawabnya InHa yaa. mengapa?
“aku bosan oppa.. sungguh..”
kalimat inilah yang keluar kemudian. Menusukku lebih. Dia mengabaikan kalimat permohonanku.
“aku mencintaimu In Ha ya.. jebal..”mohon ku sekali lagi.
oppa.. kemanhae.. kemanhae.. jebal..” suara merdu InHa ku sekarang terdengar merintih pilu. Sakit sekali mendengarnya.
oppa uri kemanhae.. mianhae JiYong oppa
Ulangnya sekali lagi. Lengkap dengan suara tangis tertahannya.
Lantas hanya suara nada diputus yang terdengar. Tak ada ucapan perpisahan lazim yang seperti biasa dia teriakan. Tidak ada. Kalimat itu sungguh menjadi kalimat penutup untuk ku malam ini. sekaligus kalimat penutup hubungan kami.
Semua sudah selesai. Sudah selesai.
Telepon itu memang sudah selesai. Tapi tidak denganku. Kalimat itu menyisakan banyak hal. Kepedihan yang dalam. Rasa ngilu yang berkepanjangan di dada. Membuat panas mata. Membuat seluruh tubuh bergetar menahan sakit. kalimat itu sungguh menyisakan lebih banyak padaku.
Malam ini biarkanlah aku berteman pilu. Biarkan aku bersama sepi. Menikmati setiap semua kenangan yang hadir beriringan dengan kalimat sakti itu. Biarkan lah.
Song In Ha.
Malam ini kau membuatku menjadi Kwon Ji Yong yang amat rapuh. Seakan semilir angin pun bisa meluruhkan ku. Menghancurkan ku. Hanya dengan sekali sapuan angin. Bairkan lah aku tergugu sedih dan hancur malam ini.
Entah esok lusa seperti apa aku jika bertatap muka dengannya. Menatap wajah manisnya. Mendengar suaranya. Sungguh aku akan amat merindukan senyum manis dan malu-malu miliknya. Merindukan suara manjanya.
Ah,bagaimanalah ini. mengusir kenangan akan itu saja aku tak mampu. Malah membuatku semakin merasa jauh lebih sakit daripada sebelumnya.
“In Ha yaaa.....”
Pelan ku sebut namanya di meratap. Memohon. Tapi apalah guna. Itu semua sudah sia-sia.
Esok lusa mungkin kau tak akan peduli dengan ku lagi. Esok lusa mungkin kau tak akan menyapa atau sekedar memberikan senyum itu padaku lagi. Esok lusa kau bahkan mungkin menganggapku orang asing. Sedangkan aku masih disini untuk menanti mu kembali.
_ E N D_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar