Minggu, 04 November 2012

[FanFiction] STILL ALIVE ! Part 1


Cast : - Lee Min Ho
-   Kim Hyun Joong
-   Choi Seung Hyun and BigBang other member
-   Song Hyun Ji
Genre : Romance
Rate : PG – 16
Warning : No Bashing !
Disclamair : ini murni hasil ngayal sebelum tidur. Khahahaha^^v jadi klo geje ato ga masuk akal. Maafin yak. Namanya juga hasil ngayal geje. :P menistakan suami sendiri itu menyenangkan.. *digigit LMH* >< tapi,dasar itu suami sok cool. Padahal dia seneng tuh jadi peran antagonis. Mau nya dia itu mah.. huh *merong* eh mian ngebacot ngaco.. *bowing 900* >/\< silahkan bacaaaa.. semoga tidak mengecawakan.. amiinn.. >/\< jangan lupa komen yaaa.. kritik saran yang banyaakkk.. *ngarep to the max*
***
Aku lelah. Tapi mata ku tak bisa terpejam. Bukan aku tak ingin. Tapi sepertinya mata ku punya cara sendiri untuk terlelap. Satu jam hanya duduk manis menatap langit. Berteman angin malam dan dengingan nyamuk yang berlalu lalang. Aku tak peduli. Sama tak perduli nya pada seseorang yang bahkan membuatku menunggu. Aku tahu dia tidak akan pulang. Tidak sampai aku meminta dia pulang. Biar saja. Aku lelah terus meminta nya. Jika ia kembali, itu karena kemauan nya. bukan karena bujukan ku. Aku lelah. Sangat lelah. Tidak kah dia pernah berpikir jika dia ada diposisi ku ? aku tahu, aku terlalu berharap banyak padanya. Terlalu bermimpi banyak hal bersamanya. Hingga aku melupakan siapa diriku untuk nya.
Sudah sekian kali aku melirik telpon ku, berharap ia mengirim pesan. Tapi tak ada. Satu huruf pun tidak. Aku tahu pernikahan ini bukan karena kemauan kami berdua. Ini terpaksa. Kesalahan yang kubuat, tapi dia yang harus menanggung nya. Aku tahu hingga hari ini dia tidak bisa menerima ku. Kalau di tanya kenapa dia bersedia menikahi ku. Itu hanya karena sebuah janji. Janji nya pada orangtua ku. Janji untuk menjaga ku dan melindungi ku.
Appa ku sudah melarangku untuk terus berpacaran dengan pria itu. Tapi, aku terlanjur lupa dan menjadi bodoh. Aku lupa bahwa pria itu anak dari pesaing bisnis appa ku. Aku terperangkap. Terjebak karena kebodohan ku. Aku yang baru meniti karir didunia entertaiment, harus terpuruk menerima kenyataan bahwa kekasih yang amat ku bela dan ku cintai. Hingga merelakan harta berharga ku direngut olehnya. Hal inilah yang menjadi pemicu segala nya. foto-foto dari paparazi bertebaran. Hingga video itu. Rekaman video saat kami melakukan nya. Appa marah besar. Begitu juga manajemen ku. Karir ku sebagai model hancur berantakan. Berkali-kali aku berpikir untuk lari saja dari semua kenyataan. Mulai lah kehidupan bodoh ku jalani. Minum-minum hingga mabuk. Merendam diri berjam-jam dalam bathtube. Tak sadarkan diri. Hingga aku membuka mata, yang kulihat pertama kali itu dia. Min Ho. Tanpa senyum. Dengan wajah datar. Dia berkata “kau nyaris membunuh janinmu”. Dialah yang pertama tahu bahwa aku mengandung. Yang aku sendiri baru tahu saat itu. Kau tahu. Aku semakin gila karena tahu hal itu. Orangtua ku melunak. Melihat ku seperti mayat hidup. Depresi berat. Tak perlu waktu lama bagi mereka untuk merangkai pernikahan itu. Berdiri di altar seperti boneka. Bisa kalian lihat foto pernikahan itu. Tak ada senyum tulus. Hanya ada senyum paksaan. Tak banyak undangan yang datang. Hanya keluarga. Perlu 1 bulan untuk aku sembuh dari depresi panjang. Awalnya Min Ho selalu care pada ku. Namun, ketika aku benar-benar sembuh, dia perlahan berubah. Mulai menjauh. Aku menyadari. Bahwa selama ini dia hanya menjalankan tugasnya menyembuhkan ku. Dia tidak benar-benar menerima ku. Dia bahkan jarang pulang. Seperti malam ini. Ini malam ke 4 dia tidak pulang. Aku selalu bertanya, kenapa dia tidak pulang. Dia hanya menjawab. Dia banyak kerjaan. Hanya itu. Aku memutuskan berhenti bertanya. Dan membiarkan nya.
Ini bulan ke 2 penikahan kami. Dan usia kandungan ku sudah 3 bulan. Kau menikah. Tapi kau selalu sendiri. Itu menyakitkan. Sudahlah. Aku lelah memikirkan banyak hal. Mari beranjak tidur. Bukan kah esok aku kembali bekerja.
~~
“annyeong~ hyun ji..!! aigoo.. lama sekali tidak melihatmu. “sapa gummy onnie.
“lebih baik sekarang ??”tanya nya lagi. Dan aku hanya menjawab dengan senyuman. Gummy onnie menepuk-nepuk pundak ku. Dan berbisik. “semangatlah. Kami merindukan mu.” Sambil berlalu pergi, menuju ruang latihan.
Di gedung ini. Berbulan lalu, YG appa memarahi ku. Dan disini pula Bom,Dara, Gummy onnie memelukku. Dan se7en oppa mengelus rambutku. Tahun yang berat untuk manajemen ini.
“haahh~~”hela ku saat lift terbuka.
“ohh~ Hyun ji~”sapa seungri sambil berlari.
“ohh.. annyeong pandaa~”sapaku ramah dan tersenyum.
“appa mood nya sedang bagus. Baik-baik yaa”teriaknya lantas buru-buru masuk lift.
BigBang comeback. Itu berita bagus. Membuat kasus scandal ku tertutupi dengan comeback mereka. Itu yang dijelaskan appa beberapa hari lalu. Nah, sampai. Ku hela napasku berkali-kali. Semoga si panda tidak membohongi ku.
“masuklah.” Terdengar suara appa dari dalam. Ku buka pintu perlahan. Terlihat appa sibuk dengan bertumpuk-tumpuk kertas.
“ohh~ song hyun ji. Mari kesini.” Appa lantas pindah ke sofa.
“menikah tidak bilang-bilang. Kau tahu, appa kecewa.”katanya singkat dan to the point.
Aku tersentak. Appa tahu? Oh tuhan.
“tapi, appa mengerti bahwa urusan ini harus dirahasiakan. Benar??”ujarnya kemudian sambil meletakan kertas yang dipegang nya sedari tadi di atas meja.
“nee appa.”jawab ku singkat. Sambil menundukan kepala.
“arraso.. appa tahu. Kau tahu, digedung ini, hanya appa yang tahu jika kau telah menikah dengan aktor itu. Dan tentang scandal itu. Sudahlah tidak usah kau pikirkan. Itu sudah selesai.” Kata appa santai dan tenang. Khas appa.
“nah ini kontrak iklan mu. Kau tahu, sulit sekali membuat perusahan ini percaya kau bisa jadi ambasodor mereka. Tapi, dengan kekuatan appa kalian ini. Semua yang tidak mungkin menjadi mungkin.”canda YG appa.
“kau tidak sendirian. Kau bersama Seung Hyun. Dipercaya menjadi model CF sekaligus ambasador untuk mereka selama 1tahun.”jelas appa dengan nada bicara yang amat sangat bersahabat.
“seunghyun yang mana appa? Little seunghyun atau big seunghyun ?”tanya ku cepat. Itu benar. Ada 2 seunghyun di gedung ini.
“Choi Seung hyun, Song hyun Ji.. tidakkah kau lihat nama nya terlihat di bawah nama mu disini...? “jawab appa sambil menunjuk-nunjuk kertas kontrak.
“aaahhh~~~ mianhae appa.. aku tidak membaca nya.”kataku cepat lantas dengan cepat membaca kontrak kerja.
“jadi aku shooting 2 hari lagi ? dimana appa ? disini tidak di jelaskan.” Tanya ku ketika selesai membaca.
“ne~ shooting memang 2 hari lagi. Dimana nya belum di putuskan. Nanti di kabari lagi kata nya. hwaiting hyun ji..! appa tahu kau bisa kembali secemerlang dahulu. Bahkan lebih cemerlang lagi. Kalau kata ji yong. You’re still ALIVE. Kekekekeek~” jelas appa sambil bercanda.
“appa bisa saja. Geurre.. hanya ini kan appa ?”kataku memastikan.
“emm.. hanya itu. Bersabarlah. Kesempatan pasti akan datang.”jawab appa sambil kembali ke meja nya.
“baiklah.. aku pergi dulu appaa.. gamsahamindaa~”kataku pamit. Dan seperti biasa appa hanya melambaikan tangan sekilas.
Kalian tahu. Di YGent ini hanya aku yang langsung di manajeri oleh appa. Yang lain sudah punya manajer pribadi. Hanya aku yang masih ditangani appa secara langsung.
Kerjaan baru. Ini mendebarkan. Seperti baru debut. Aku bersemangat. Sangat bersemangat. Tapi sepertinya hanya tubuhku yang berontak. Mendadak pusing. Cepat-cepat meraba dinding. Aigoo pusing. Ku gigit bibirku dan berusaha melangkah ke dalam lift. Aku bisa bertahan. Ini hanya sebentar. Semenjak hamil. Pusing sudah menjadi teman.
Ting~ lift berhenti satu lantai.
“ahh~~ hyun jii.. !!”teriak jiyong saat lift terbuka.
Aku hanya melambaikan tangan. Menyuruh mereka masuk. Kali ini aku bertemu jiyong, daesung dan yongbae. Wajah-wajah lelah mereka terlihat. Tangan ku semakin mencekram pegangan lift. Ku gigit bibirku. Daesung menyadari itu.
“gwenchana? Wajahmu terlihat pucat.”tanya daesung sambil memperhatikan wajahku. Di ikuti jiyong dan yongbae.
“hanya sedikit pusing. Gwenchana.”kataku jujur.
“sudah sarapan ?”ini suara jiyong yang bertanya.
“belum. Tidak sempat.”jawab ku singkat.
“kebetulan kami mau mencari makan. Kau ikut saja sekalian, bagaimana?” ajak yongbae yang d barengi dengan anggukan kompak daesung dan jiyong.
“gomawo. Tapi aku harus pulang. Aku ingin lekas istirahat.”jawabku sopan. Dan saat itu pandang ku mulai berputar pelan. Cepat-cepat kembali kepegang erat pegangan lift. Bebapa detik kemudian menjadi hitam. 
_T B C_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar